PemimpinMasaDepan.News, -Jakarta- Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi yang juga loyalis Jokowi garis keras membantah tuduhan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang menyebut Presiden Jokowi berupaya merebut kursi Ketua Umum PDI Perjuangan dari Megawati Soekarnoputri.
Menurut R Haidar Alwi, pernyataan-pernyataan Hasto Kristiyanto akhir-akhir ini cenderung bersifat halusinasi dan sangat tidak masuk akal.
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto juga membuat perumpamaan dengan menyamakan Gibran Rakabuming Raka dengan sopir truk di bawah umur pemicu kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim.
“Star Syndrome memang suka berhalusinasi. Mending konsultasi ke dokter, psikolog atau psikiater. Harus segera ditangani biar ngga bikin kacau negara ini,” kata R Haidar Alwi, Kamis (4/4/2024).
Ia menilai, sebagian politikus PDI Perjuangan sudah lama menunjukkan gejala-gejala Star Syndrome terutama setelah memenangkan Pemilu 2014 dan 2019.
Hal itu memicu timbulnya kesombongan berlebihan, sibuk dalam fantasi seolah-olah kesuksesan itu abadi hingga tidak menyadari turunnya kinerja partai, merasa paling superior serta merendahkan atau meremehkan pihak lain.
“Menganggap tanpa partainya Jokowi bukan apa-apa. Mereka lupa bahwa rakyatlah pemegang kedaulatan, rakyatlah yang menentukan. Jika memang karena partai, kenapa capres-cawapres yang diusung PDI Perjuangan kalah di Pilpres 2024?” imbuh R Haidar Alwi.
Kekalahan PDI Perjuangan dalam Pilpres 2024 membuat Star Syndrome itu semakin parah. Terasa sangat menyakitkan karena menimbulkan luka dan depresi mendalam.
Pasalnya, kekalahan itu diperoleh dari seorang anak muda kader potensial yang disia-siakan bahkan diangap remeh, Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi.
“Mereka tidak percaya dan tidak terima dikalahkan. Padahal kekalahan itu karena kesalahan mereka sendiri. Tahu kan gimana banteng luka? Seruduk sana seruduk sini. Ya begitulah Hasto dan kawan-kawan,” pungkas R Haidar Alwi pada awak media.