Bogor, 26 April 2025 – Tokoh-tokoh seni dan budaya Sunda kembali berkumpul dalam momen sakral peletakan batu pertama pembangunan Pesanggrahan Sekar Kedaton Galuh Pakuan Pajajaran yang berlokasi di Kampung Manggareah, Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Abah Sangadipati selaku Pembina Pesanggrahan, Ibu Heriyani dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Ketua DPW Jawa Barat Yayasan Perguruan Al-Hikmah Ki Alit Panggabean, Kepala Dusun 2 Desa Wargajaya Enday Kurnia, para pegiat seni dan budaya sunda, serta perwakilan dari lembaga anti-narkotika.

Dalam sambutannya, Nyai Sekar Jagad Langit Jingga Samudra menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan seluruh pihak yang telah membantu terselenggaranya acara ini.
“Alhamdulillah, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pembina, para tamu undangan, dan tokoh masyarakat setempat. Hari ini menjadi momentum penting bagi kita semua. Pesanggrahan ini adalah wadah untuk menata diri menuju masa depan yang lebih baik. Sesuai dengan maknanya, pesanggrahan adalah tempat peristirahatan yang nyaman. Maka dari itu, kami akan membangun Pesanggrahan Sekar Kedaton Galuh Pakuan Pajajaran sebagai tempat perenungan, pembinaan, dan pemulihan diri, bagi siapa pun yang membutuhkan tempat yang tenang, alami, dan asri,” ungkapnya, sembari menunjuk ke arah perbukitan yang mengelilingi lokasi.
Nyai Jingga Samudra juga menambahkan: “Saya juga berkomitmen untuk menghidupkan kembali Yayasan Rehabilitasi Anti Narkoba YP. RESIKOBRA, yang sebelumnya telah bekerja sama dengan BNN. Di sini kita akan mendampingi proses penyembuhan para pecandu, menjadikan pesanggrahan ini sebagai ‘kawah candradimuka’ untuk membentuk pola hidup yang baru dan lebih baik. Ke depan, bersama Ibu Heriyani dari Kemhan, tempat ini juga direncanakan menjadi lokasi pelatihan bela negara.”
Selain peletakan batu pertama, acara juga disemarakkan dengan prosesi sakral penyerahan pataka dari Pembina Pesanggrahan kepada Guru Besar ( Nyai Sekar Jagad Langit Jingga Samudra). Prosesi dilanjutkan dengan penyerahan pusaka dari Padepokan Asrozul Zulfikor kepada Guru Besar Pesanggrahan Sekar Kedaton, sebagai simbol estafet nilai-nilai luhur budaya.
Menjelang malam, suasana semakin hangat dengan penampilan pagelaran seni dari berbagai perguruan silat: RKS, HT, KPI, dan SPKG. Puncak acara ditutup dengan kegiatan kerohanian berupa manakiban, kidung, dilanjutkan dengan dzikir dan Do’a Bersama yang dipimpin Ki Alit.

Prosesi pemotongan tumpeng Nyai Sekar Jagad Langit Jingga Samudra juga bersama Neneng A Tutty, salahsatu Inohong Sunda yang turut hadir dalam acara, menjadi moment penting dalam upaya menyatukan Kasundaan. Acara dilanjutkan dengan penampilan dari Yayasan Perguruan Al-Hikmah dan Perguruan Silat Sakaruhun Siliwangi. Acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah penuh kekeluargaan. EZ