Surakarta, 4 Juli 2024 — Perkembangan teknologi saat ini telah menciptakan suatu peradaban baru yang ditandai dengan sinkronisasi antara manusia, data, dan mesin. Fenomena ini, yang dikenal dengan sebutan Disrupsi Digital, telah membawa perubahan fundamental di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam konteks bernegara. Terutama selama pandemi COVID-19, peran teknologi semakin mendominasi kehidupan sosial masyarakat, khususnya bagi Generasi Milenial dan Gen Z. Generasi ini, yang dikenal adaptif terhadap teknologi, telah menunjukkan potensi besar untuk menjadi pemimpin masa depan Indonesia.
Namun, di tengah perubahan ini, Indonesia menghadapi tantangan era peralihan generasi. Generasi Boomers yang lebih tua dan Generasi Milenial serta Gen Z memiliki jumlah populasi yang hampir seimbang, menciptakan Gap Interest Generasi. Generasi Boomers seringkali menganggap generasi muda kurang berpengalaman dan tidak mau bekerja keras, memperparah keadaan dengan budaya timur yang menekankan kepatuhan terhadap yang lebih tua.
Fenomena ini menyebabkan banyak Generasi Milenial dan Gen Z memilih migrasi ke kota, meninggalkan daerah kabupaten yang mengalami perkembangan lambat dalam bidang modernisasi dan inovasi. Kondisi ini menghambat potensi daerah dalam berkontribusi aktif terhadap pembangunan nasional.
Untuk menjawab tantangan ini, hadir program Millennial Stand Up For Nation, sebuah inisiatif untuk membangun daya dukung daerah dengan memanfaatkan potensi Generasi Milenial dan Gen Z melalui modernisasi dan inovasi. Program ini bertujuan menciptakan generasi muda yang profesional, mampu mendukung program hilirisasi nasional, serta mengintegrasikannya dengan program pembangunan daerah untuk menggerakkan ekonomi lokal dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Program ini mencakup beberapa inisiatif utama:
1. Badan Usaha Milik Millennial (BUMM): Sebagai ruang eksplorasi bisnis bagi Generasi Milenial dan Gen Z, BUMM memberikan media untuk mengoptimalkan potensi daerah melalui modernisasi dan inovasi bisnis yang disinkronisasikan dengan RPJMN dan RPJMD.
2. Tenaga Ahli Millennial (Millennial Expert) : Pemerintah Daerah akan membentuk incubator dan akselerator untuk mengembangkan potensi bakat dan minat Generasi Milenial dan Gen Z. Selain itu, akan ada program magang dan penyaluran tenaga ahli ke perusahaan-perusahaan di daerah.
3. Media Millenial : Pembangunan media yang bertujuan meningkatkan eksposur dan menciptakan branding daerah terhadap BUMM dan Tenaga Ahli Millenial.
4. Pengabdian Masyarakat : Program yang bertujuan mengintegrasikan Generasi Milenial dan Gen Z dengan Generasi Boomers, menghilangkan Gap Interest Generation, dan membangun daerah secara bersama-sama.
Dengan pendekatan Arsitektur Model Berbasis Kolaborasi Terintegrasi, program ini diharapkan dapat menghasilkan Tenaga Ahli Milenial yang mampu membangun daerah sesuai dengan RPJMN dan RPJMD. Melalui integrasi RPJMN dan RPJMD dalam Rencana Kerja Tahunan, setiap tahun daerah akan mampu membentuk generasi muda yang siap melakukan pembangunan daerah secara modern dan inovatif.
Millennial Stand Up For Nation adalah langkah strategis untuk memastikan Generasi Milenial dan Gen Z berperan aktif dalam pembangunan nasional, menjadikan daerah lebih modern, inovatif, dan berdaya saing, serta mampu berkontribusi dalam peningkatan PAD dan pembangunan nasional secara keseluruhan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Pos Gibran
[BENNY HUTAPEA] [+62 813-2953-3888]