PEMIMPIN MASA DEPAN || NEWS
Drh. Ida Sunar Indarti, Ketua Umum Aspirator Indonesia Emas (AIE) dan alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 1975, berbagi kisah tentang pengalamannya semasa kuliah. Dalam wawancara eksklusif, Ida menceritakan tentang pilihan yang ia buat saat itu, termasuk keputusan untuk tidak mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke daerah.
“Sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM angkatan 1975, saya termasuk salah satu dari sedikit mahasiswa yang lulus lebih awal, sekitar tahun 1981. Saya dan beberapa teman lainnya berhasil menyelesaikan studi tanpa mengikuti KKN ke daerah,” ungkap Ida mencerirtakan, (29/4)
Ida menjelaskan bahwa pada masa itu, terdapat dua pilihan bagi mahasiswa, yaitu KKN ke daerah atau KKN teori. “Bagi yang memilih KKN ke daerah, mereka akan terjun langsung ke masyarakat untuk mendedikasikan diri membantu masyarakat desa yang membutuhkan bantuan disegala bidang , terjun membantu lokasi desa setempatt. Dan ini adaLah sikap sosial yang di terapkan untuk Nusa dan Banga sebelum lulu’s kuliah . Sedangkan bagi yg mengikuti KKN teori lebih fokus pada penelitian dan penyusunan skripsi,” jelas Ida.
Menurut Ida, ia memilih untuk tidak mengikuti KKN ke daerah karena merasa sudah memiliki pengalaman yang cukup melalui kegiatan ambulatoir yang dilakukan selama satu bulan penuh. “Saya sudah mengikuti kegiatan ambulatoir yang mirip dengan KKN ke daerah, sehingga saya merasa cukup telah mengikuti KKN ke daerah,” ungkapnya.
Ida juga memberikan pandangannya tentang KKN teori, yang menurutnya memiliki tantangan tersendiri. “Bagi yang memilih KKN teori, mereka harus melakukan penelitian dan menyusun skripsi. Proses ini tidaklah mudah dan membutuhkan dedikasi.persiapan dana sampai penelitian dan harus pinter karena menghadapi penguji 50 hingga 80 penguji dosen, asdos dan kakak kelas” jelas Ida.
Dengan pengalaman yang telah dimiliki, Ida berharap dapat berbagi ilmu dan pengalaman kepada generasi muda. “Sebagai alumni UGM, saya merasa bangga dengan pengalaman yang telah saya dapatkan. Saya berharap dapat berbagi pengalaman dan ilmu kepada generasi muda ” ungkap Ida yg sekarang bergelut dibidang pangan dengan anggotanya di daerah .
Hingga kini, Drh. Ida Sunarti masih berjibaku sebagai dokter hewan berkat hasil pendidikan yang di emban nya di UGM, bahkan ia pun memimpin organisasi kemasyarakatan Aspirator Indonesia Emas yang sudah terbentuk di beberapa wilayah.
(Zak/Red) dilansir dari berbagai sumber/ istimewa