‘Bersama Ketum FORMASI yang Apresiasi Langkah Berani Kasudin Jakarta Barat Dalam Menyediakan Ruang Ekspresi’
Jakarta– Dalam semangat memperkuat perjuangan rakyat melawan korupsi dan memberdayakan ruang-ruang ekspresi budaya, Ketua Umum Forum Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (FORMASI) sekaligus Ketua Umum Yayasan Sosial Bina Insani (YASBI), Jalih Pitoeng, menghadiri Inaugurasi pengurus Komunitas Sastra dan Teater (Kosa Kata) Jakarta Barat periode 2025–2027 yang berlangsung di Pusat Pelatihan Seni Budaya Betawi, Jakarta Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Jalih Pitoeng memberikan apresiasi khusus kepada Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat, Joko Mulyono, atas keberaniannya mengambil keputusan strategis di tempat demi mendukung ruang-ruang ekspresi bagi para seniman dan budayawan.
“Ini adalah bukti nyata keberanian seorang pejabat publik. Jarang ada yang berani mengambil kebijakan secara langsung di tempat. Kita patut memberikan penghargaan setinggi-tingginya,” ungkap Jalih Pitoeng di atas panggung yang penuh semarak.
Dalam sambutannya, Joko Mulyono menegaskan komitmennya mendukung para sastrawan dan pelaku teater untuk bebas berkarya di ruang-ruang publik milik pemerintah daerah. Bahkan ia menyatakan tekadnya untuk merevitalisasi gedung PPSB Jakarta Barat agar dapat menjadi pusat budaya layaknya Taman Ismail Marzuki (TIM)
“Kami akan membangun PPSB Jakarta Barat ini menjadi tempat ekspresi yang representatif. Tolong dikawal ya, Bang Jalih,” ujar Joko disambut tepuk tangan hadirin.
Seniman Turut Menggema Semangat Anti-Korupsi
Inaugurasi semakin semarak dengan penampilan para maestro dan pelaku seni.
Jose Rizal Manua, yang baru saja kembali dari Jerman, membacakan puisi bertema perlawanan terhadap korupsi dengan gaya khas dan artistik. Teater Cermin, mitra juang FORMASI dalam mengampanyekan gerakan antikorupsi, juga tampil memukau dengan aksi teatrikalnya yang menggetarkan nurani.
Kami para seniman merasa sangat terpanggil untuk membersamai Bang Jalih dan FORMASI dalam perjuangan melawan korupsi. Ini bagian dari tanggung jawab moral kami terhadap bangsa,” ungkap Anto Restargie, pembina Teater Cermin.
Perjuangan yang Diuji, Dukungan yang Teruji
Dalam refleksi yang jujur dan menyentuh, Jalih Pitoeng mengungkapkan sempat merasa kecewa karena kurangnya dukungan dari para pelaku seni budaya Betawi saat FORMASI menggelar aksi “Hukum Mati Koruptor” di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. Namun, kekecewaan itu berubah menjadi semangat baru berkat kehadiran dan aksi teatrikal para seniman seperti Teater Cermin yang menunjukkan sensitivitas tinggi terhadap isu korupsi.
“Qodarullah, Allah menunjukkan siapa yang benar-benar peduli. Ternyata para seniman teater ini hadir dan menyuarakan kebenaran lewat karya mereka. Itu sungguh menggugah,” ungkap Jalih Pitoeng haru.
Ia juga menegaskan bahwa kini FORMASI mendapatkan dukungan luas dari berbagai daerah di Tanah Air, termasuk dari para anggota DPR, DPD, mantan pejabat tinggi negara, bahkan puluhan jenderal purnawirawan, termasuk mantan Wakil Presiden RI, Jenderal (Purn) Try Sutrisno.
Road Show Nasional: Dari Betawi ke Nusantara
Didorong oleh gelombang dukungan tersebut, Jalih Pitoeng mengumumkan rencana besar FORMASI untuk menggelar road show nasional ke berbagai daerah.
Insya Allah, dalam waktu dekat kami akan melakukan road show ke berbagai daerah untuk mensosialisasikan semangat perjuangan rakyat dalam melawan korupsi. Ini bagian dari peran aktif kami dalam mendukung pemerintah dan mewakili suara rakyat yang jujur dan berani,” tegas Jalih Pitoeng menutup sambutannya.