PEMIMPINMASADEPAN.NEWS, Jakarta – Gerakan Suara Keadilan Netizen (GASKAN) menggelar rapat pengurus inti di kantor pusatnya, Jl. RS Fatmawati Raya No. 201, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, pada Kamis sore (6/11) pukul 15.30 hingga 18.00 WIB. Pertemuan ini berlangsung dinamis dan penuh semangat, membahas langkah-langkah strategis organisasi dalam memperkuat gerakan keadilan serta mematangkan berbagai program unggulan yang selama ini menjadi fokus GASKAN.
Sekretaris Jenderal GASKAN, Andi Muhammad Rifaldy, membuka rapat dengan menyampaikan pesan dari Almarhum Ketua Umum Bang Solmat yang pernah menegaskan pentingnya GASKAN sebagai wadah aspirasi masyarakat pencari keadilan. Ia mengingatkan agar semangat perjuangan dan keberanian Almarhum menjadi inspirasi bagi seluruh anggota untuk terus bergerak di jalur yang lurus dan berpihak pada kebenaran.
Rapat kali ini juga membahas penguatan legalitas organisasi, termasuk wacana perubahan nama menjadi “Nusantara” untuk merepresentasikan jangkauan yang lebih luas. Keputusan ini belum final dan akan diputuskan melalui musyawarah mufakat, melanjutkan diskusi yang pernah dirintis oleh Almarhum Bang Solmat beberapa bulan sebelumnya.
Wakil Ketua Umum, Meri TN, memaparkan rencana strategis penguatan komunikasi publik melalui siaran langsung di media sosial resmi GASKAN. Setiap sesi akan menghadirkan narasumber yang relevan dengan isu keadilan dan kemanusiaan. Pembentukan tim admin khusus pun disepakati untuk mendukung kelancaran siaran dan publikasi. Dalam kesempatan itu, Meri juga mengumumkan bergabungnya beberapa advokat dalam jaringan kerja GASKAN sebagai bentuk dukungan nyata terhadap agenda advokasi hukum.
Selain itu, organisasi tengah menyiapkan penerbitan ulang Kartu Tanda Anggota (KTA) GASKAN yang akan diperbarui dan dicetak ulang dalam waktu dekat. Divisi Lintas Agama bersama Divisi Edukasi berkomitmen untuk mengembangkan program pelatihan karakter, pemberantasan buta huruf Al-Qur’an, serta pendidikan hukum paralegal agar masyarakat lebih memahami hak dan tanggung jawab hukumnya.
Sebagai bentuk solidaritas sosial, GASKAN juga akan mengunjungi Pondok Hafidz Qur’an Hiswah pada Sabtu, 8 November 2025, untuk memberikan dukungan dan bantuan pasca musibah kebakaran yang terjadi beberapa minggu lalu. “Kami sudah berkoordinasi dan mengonfirmasi jadwal kunjungan dengan pengurus pondok,” ujar Andi Muhammad Rifaldy.
Divisi Edukasi yang dipimpin Hera bertekad memperkuat literasi publik dengan penyampaian fakta dan data yang akurat. Ali dari Divisi Media menambahkan pentingnya peningkatan kualitas siaran langsung dan pembaruan data website GASKAN sebagai sumber informasi terpercaya. Sementara itu, Niedarma dari Divisi Sosial akan mengoptimalkan media TikTok untuk memperluas jangkauan edukasi dan kampanye sosial GASKAN ke publik yang lebih luas.
Dua aktivis Justice, Hery Madon dan Mas Ismail, turut bergabung dalam rapat tersebut. Hery menyatakan kesiapannya untuk menjadi sumber informasi terkini di bidang politik dan reformasi kepolisian. Sedangkan Mas Ismail menekankan pentingnya ketelitian dalam menganalisis berita agar tetap sesuai visi-misi organisasi. Ia juga mengapresiasi Divisi Bedah Kasus yang selalu menelaah setiap kasus secara objektif sebelum dipublikasikan. Sebagai bentuk dukungan, Mas Ismail menyumbangkan 4.000 eksemplar Al-Qur’an untuk mendukung program edukasi dan dakwah sosial GASKAN.
Dalam waktu dekat, GASKAN juga akan menggelar aksi unjuk rasa (demo) untuk menyoroti sejumlah kasus besar yang menjadi perhatian publik, antara lain kasus tujuh terpidana Cirebon, kriminalisasi Alexpaparico, kasus pembunuhan di Subang dan Kambi, serta kasus pembungkaman Nikita Mirzani. GASKAN juga akan mengawal isu mafia skincare, mafia tanah, mafia hukum, dan kasus penggelapan dana titipan UMKM senilai Rp80 miliar yang menyeret nama beberapa pengacara ternama. Di sisi lain, organisasi ini berkomitmen mengawal RUU Perampasan Aset dan Reformasi Polri sebagai bagian dari perjuangan menegakkan transparansi hukum.
Wasekjen Ibu Putri dari NTT menegaskan kesiapannya untuk hadir di Jakarta guna mendukung langsung seluruh agenda dan aksi GASKAN. Meski Bendahara, istri Almarhum Bang Solmat, berhalangan hadir, ia tetap memberikan dukungan penuh dari jauh dan akan menunjuk perwakilan untuk membantu proses administrasi dan entri data organisasi.
Rapat ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Waketum Meri TN tepat pukul 18.00 WIB. Dalam penutupnya, ia mengingatkan agar seluruh anggota menjaga kerahasiaan hasil teknis rapat dan fokus pada implementasi strategi yang telah disusun. “Tidak semua hal perlu dipublikasikan, yang penting langkah kita tetap lurus sesuai visi, misi, dan harapan GASKAN. Aamiin,” ujarnya menutup pertemuan dengan penuh harapan dan optimisme.


