PemimpinMasaDepan.News, -Jakarta-Bareskrim Polri menggelar Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan, Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba di Lobby Gedung Awaloedin Djamin, Bareskrim Polri Jakarta Selatan,
Hari Jumat, 29 Desember 2023, Bareskrim Polri menggelar Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan, Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba di Lobby Gedung Awaloedin Djamin, Bareskrim Polri Jakarta Selatan.
Dalam acara tersebut, hadir sejumlah pejabat tinggi, termasuk Katim Lidiki, Wakasubsatgas Gakkum, Kasubsatgas Gakkum, Kasatgas, Kepala BNN, Wakasatgas, Kasubsatgas Humas, Direktur Interdiksi Bea Dan Cukai, serta awak media online, cetak, dan elektronik.
Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penanggulangan Narkoba, Irjen. Pol. Asep Edi Suheri, S.IK., M.Si., menyampaikan bahwa maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia menjadi perhatian serius Presiden dan Kapolri. Sejak tanggal 15 November hingga 28 Desember 2023, Satgas Penanggulangan Narkoba Bareskrim Polri dan Polda jajaran berhasil menangkap 4.037 tersangka, dengan 3.180 sedang dalam proses penyidikan dan 857 lainnya direhabilitasi.
Selama periode tersebut, Satgas juga menerbitkan 2.766 laporan polisi, menyelamatkan 5.489.371 jiwa, dan menyita barang bukti sebanyak:
Sabu 700.645 gram,
Ekstasi 145.251 butir,
Ganja 249.436 gram,
Kokain 2.039 gram,
Tembakau Gorila 103.919 gram,
Heroin 1 gram,
Ketamin 1.095 gram, dan
Obat keras 1.707.434 butir.
Dengan pencapaian ini, total pengungkapan Satgas Penanggulangan Narkoba sejak dibentuk pada 21 September 2023 hingga kini mencapai 11.828 tersangka, di mana 9.628 dalam proses penyidikan dan 2.200 lainnya direhabilitasi. Sementara itu, jumlah laporan polisi yang diterbitkan mencapai 7.921, dan barang bukti yang berhasil disita meliputi sabu sebanyak 1.896,43 kilogram, ekstasi 706.712 butir, ganja 815.350 gram, dan kokain 2.039 gram.
Sementara itu yang mewakili kepala BNN, Direktur Ferry Zakir Muslim, menyatakan bahwa penurunan angka prevalensi penyalahgunaan narkotika sebanyak 0,2% dari tahun 2021 hingga 2023 menunjukkan keberhasilan kolaborasi antara BNN, Polri, dan Bea Cukai. Survei yang melibatkan sekitar 10,000 responden mengungkapkan penurunan jumlah penyalahgunaan narkotika dari 3,000,600 menjadi 3 juta 300 orang, dengan peningkatan upaya rehabilitasi.
Syarif dari Direktorat Intelijen Narkotika Bea Cukai menambahkan bahwa kerjasama ini adalah bukti konkret bahwa semua pihak terlibat berkolaborasi secara efektif untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Underground ekonomi juga mencatat bahwa penurunan penyalahgunaan narkotika dapat menjadi kunci untuk menyelamatkan ribuan jiwa dan membangun ekonomi Indonesia.
Dalam acara tersebut, hadir sejumlah pejabat tinggi, termasuk Katim Lidiki, Wakasubsatgas Gakkum, Kasubsatgas Gakkum, Kasatgas, Kepala BNN, Wakasatgas, Kasubsatgas Humas, Direktur Interdiksi Bea Dan Cukai, serta awak media online, cetak, dan elektronik.
Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penanggulangan Narkoba, Irjen. Pol. Asep Edi Suheri, S.IK., M.Si., menyampaikan bahwa maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia menjadi perhatian serius Presiden dan Kapolri. Sejak tanggal 15 November hingga 28 Desember 2023, Satgas Penanggulangan Narkoba Bareskrim Polri dan Polda jajaran berhasil menangkap 4.037 tersangka, dengan 3.180 sedang dalam proses penyidikan dan 857 lainnya direhabilitasi.
Selama periode tersebut, Satgas juga menerbitkan 2.766 laporan polisi, menyelamatkan 5.489.371 jiwa, dan menyita barang bukti sebanyak:
Sabu 700.645 gram,
Ekstasi 145.251 butir,
Ganja 249.436 gram,
Kokain 2.039 gram,
Tembakau Gorila 103.919 gram,
Heroin 1 gram,
Ketamin 1.095 gram, dan
Obat keras 1.707.434 butir.
Dengan pencapaian ini, total pengungkapan Satgas Penanggulangan Narkoba sejak dibentuk pada 21 September 2023 hingga kini mencapai 11.828 tersangka, di mana 9.628 dalam proses penyidikan dan 2.200 lainnya direhabilitasi. Sementara itu, jumlah laporan polisi yang diterbitkan mencapai 7.921, dan barang bukti yang berhasil disita meliputi sabu sebanyak 1.896,43 kilogram, ekstasi 706.712 butir, ganja 815.350 gram, dan kokain 2.039 gram.
Sementara itu yang mewakili kepala BNN, Direktur Ferry Zakir Muslim, menyatakan bahwa penurunan angka prevalensi penyalahgunaan narkotika sebanyak 0,2% dari tahun 2021 hingga 2023 menunjukkan keberhasilan kolaborasi antara BNN, Polri, dan Bea Cukai. Survei yang melibatkan sekitar 10,000 responden mengungkapkan penurunan jumlah penyalahgunaan narkotika dari 3,000,600 menjadi 3 juta 300 orang, dengan peningkatan upaya rehabilitasi.
Syarif dari Direktorat Intelijen Narkotika Bea Cukai menambahkan bahwa kerjasama ini adalah bukti konkret bahwa semua pihak terlibat berkolaborasi secara efektif untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Underground ekonomi juga mencatat bahwa penurunan penyalahgunaan narkotika dapat menjadi kunci untuk menyelamatkan ribuan jiwa dan membangun ekonomi Indonesia.