PemimpinMasaDepan.News, -Jakarta- DPP Brigade sukses menyelenggarakan Diskusi Hybrud Kebudayaan dengan tema “Membangun Indonesia yang Berkepribadian Dalam Kebudayaan” pada Sabtu, 20 Januari 2024 di sebuah hotel di kawasan Jakarta Pusat.
Adapun agenda dimulai dengan beberapa kata sambutan yang diberikan oleh beberapa pihak, terutama dari DPP BRIGADE dan perwakilan dari TPN Ganjar-Mahfud, yakni Arsjad Rasjid.
Pada agenda tersebut ada pula penampilan dari Robot AI yang diperagakan oleh murid-murid dari SMK yang diasuh langsung oleh ibu Santi, seorang lulusan dari IPB yang sangat aware tentang pentingnya AI, yang juga ibu Santi adalah Dewan Pakar dari DPP Brigade.
Agenda diskusi ini kemudian dimulai dengan dibukanya agenda diskusi yang dimoderatori oleh Rudi S Kamri, yang terkenal juga sebagai Influencer politik, yang pada agenda tersebut memanggil para pembicara ke atas panggung untuk memulai diskusi, yakni pembicara seperti ibu Lely Mei, Dt. Etor A.W Kaligis, M. Si, dan H Irvansyah S.I.P, yang juga diskusi ini secara hybrid dihadiri juga melalui zoom yakni pembicara-pembicara seperti Guntur Soekarno-Putra dan Prof. Dr. Asvi Warman Adam
Guntur Soekarno Putra, yang terkenal dengan Mas Tok menyampaikan, “Saya menulis artikel mengenai debat capres tahap 2, dimana kala itu capres nomer 2, di era Soekarno adalah Alusista bekas, contoh untuk alut sista baru di Indonesia dibeli dari Uni Sovyet yang kalo kata orang Jawa adalah baru gress untuk pembelaan kemerdekaan Aljazair melalui Maroko. Yang kedua, kapal perang Destroyer ke galangan kapal di Yugoslavia dimana kapal perang kita dibuat, dimana saat itu teknologi yang dibuat adalah meriam anti serangan pesawat udara melalui radar, contoh ke tiga, untuk memperkuat Korps Komando angkatan laut tank amfibi PT 76, yang juga adalah barang baru, contoh lain adalah peluncur roket Catchusya dimana sekali roket melalui markas komando KKO di Jakarta mampu meluluhlantakkan Tanjung Priok, itu adalah bukti-bukti yang menyatakan bahwa informasi- informasi itu adalah valid dan benar tentang alutsista yang mana itu mampu menampik pernyataan Prabowo kala debat Pilpres terkait alutsista,”.
Ibu Lely Mei pada diskusi kali ini menyatakan, “Akhir-akhir ini kita kehilangan spiritualisme kita. Spiritualisme tidak hanya membicarakan religiusme, namun juga membicarakan dengan alam semesta yang sangat besar seperti alam semesta dan unsur-unsur semesta didalamnya, dimana kebudayaan tercipta di alam semesta, contoh utamanya adalah kebudayaan utama adalah menanam, yang juga menanam terutama menanam pohon, mau makan apa, membangun rumah dari mana, tidak hanya bicara terkait spiritualisme dan lain-lain dimana itu dititipkan untuk kita untuk keberlangsungan peradaban, contoh sederhananya adalah tidak membuang sampah sembarangan, dimana menurut budaya Sunda, tanah adalah Indung, ibu, dimana leluhur kita secara spiritualisme, perempuan adalah tanah, laki-laki adalah air, dari situlah lahir tata cara dalam berbagai hal, dan menjadi sebuah upacara,”