Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI/Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Agita Nurfianti, S.Psi, menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) pada Kamis, 11 Desember 2025, bertempat di Cafe Dalaraos.
Kegiatan ini diikuti oleh kader PKK, kader Posyandu, serta perwakilan warga dari RW 09 Kelurahan Pasir Layung dan RW 10 Kelurahan Mandala Jati. Sosialisasi bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat mengenai nilai-nilai kebangsaan yang menjadi fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam pemaparannya, Agita Nurfianti menegaskan bahwa tugas MPR RI tidak hanya bersifat konstitusional di tingkat pusat, tetapi juga mencakup penyebarluasan nilai-nilai kebangsaan hingga ke tingkat akar rumput. Menurutnya, kader PKK memiliki peran strategis sebagai agen pengamalan Empat Pilar dalam kehidupan sehari-hari, khususnya melalui aktivitas sosial kemasyarakatan.
“Nilai-nilai Empat Pilar tidak berhenti pada hafalan, tetapi harus hidup dalam praktik. Gotong royong di Posyandu adalah wujud pengamalan Pancasila, sementara toleransi dan kebersamaan di lingkungan warga mencerminkan Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Agita di hadapan peserta.
Pada kesempatan tersebut, Agita juga menjelaskan struktur dan fungsi MPR RI yang terdiri dari anggota DPR RI dan DPD RI, serta peran MPR dalam mengkaji sistem ketatanegaraan dan menyerap aspirasi masyarakat. Ia menekankan bahwa UUD NRI Tahun 1945 menjamin hak dasar warga negara, termasuk hak atas kesehatan dan kesejahteraan, yang relevan dengan peran kader PKK dan Posyandu di lingkungan masing-masing.
Sesi diskusi berlangsung interaktif dengan tingginya antusiasme peserta. Sejumlah aspirasi disampaikan, antara lain kebutuhan fasilitas penunjang Posyandu seperti kursi, meja, timbangan balita, alat ukur tinggi badan portabel, hingga alat cek gula darah. Selain itu, muncul pula aspirasi terkait pengelolaan lingkungan melalui penguatan bank sampah, termasuk usulan penyediaan timbangan khusus dan pembangunan bank sampah berbasis kerangkeng besi.
Isu digitalisasi pelaporan Posyandu juga menjadi perhatian. Para kader menyampaikan kendala keterbatasan perangkat gawai atau laptop untuk pelaporan data kesehatan berbasis aplikasi, yang selama ini masih mengandalkan perangkat pribadi. Masukan tersebut dicatat sebagai bagian dari tantangan integrasi data layanan dasar masyarakat.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Agita Nurfianti menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti setiap masukan sebagai bagian dari tugasnya sebagai wakil daerah. Ia mengapresiasi peran aktif para ibu kader PKK dan Posyandu yang dinilainya menjadi ujung tombak pengamalan nilai-nilai kebangsaan di tingkat komunitas.
Kegiatan sosialisasi ditutup dengan pesan kebangsaan yang menekankan pentingnya menjaga persatuan, memperkuat solidaritas sosial, serta terus mengamalkan Empat Pilar MPR RI dalam kehidupan sehari-hari, diakhiri dengan doa bersama dan ramah tamah.
pasted


