Kembali pulih dari kesedihan, warga kampung Cikadaka gegap gempita rayakan syukuran peresmian jembatan.
Jembatan yang menghubungkan kampung Cikadaka, beberapa waktu lalu hancur terdampak pergerakan tanah dan tergerus banjir pada Bencana Sukabumi yang terjadi pada bulan Desember tahun 2024.
Tangis Isak kepala desa pecah diatas panggung, bagaimana tidak, lebih dari 100 anak sempat diliburkan sekolah, dan jembatan panjang 22 meter dan lebar 3 meter runtuh, sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat. Keberhasilan Kades Sukamaju Dedih Supandi, tidak lepas dari binaan, pendampingan dan bantuan donasi dari yayasan Al Umahaat.
Video Pembina Yayasan Al Umahaat
Didalam rangkaian Acara peresmian jembatan yang dihadiri Camat Cimanggu, juga diberikan penghargaan kepada pimpinan Yayasan Al Umahaat, kepada para leader atau penggerak kemanusiaan yaitu para relawan. Selian itu acara tausiyah dan simbolis santunan anak yatim, yang ditutup dengan Do’a syukur.
Selesai acara peresmian jembatan cinta, masyarakat Desa Sukamaju turun ke sungai untuk ramai ramai menangkap ikan (ngubek). Senyum kegembiraan yang penuh sukacita mewarnai warga desa sukamaju berlomba menangkap ikan. Pemdes Sukamaju pun sudah menyiapkan embrio Wanawisata, disekitar jembatan cinta.
Tim Aliansi Wartawan Indonesia atau AWI yang hadir Mad Ali dan Elhan Zakaria dalam Cooperative Development Program Kembali Ke Desa, melihat sejarah. Dimana walau bantuan pemerintah belum turun, namun Pemdes Sukamaju, Yayasan Al Umahaat, dan Warga, bergotong royong membangun jembatan. “patut ditiru” – red