TOP !! Etos Institute Gelar Diskusi Publik Bahas Tentang Mafia Migas dan Pupuk , Raja Agung Nusantara Sebut Bahwa Tema ini Sangat Mendalam dan,.
Diskusi Publik Bertema Mafia Migas dan Pupuk, Raja Agung Nusantara: Kiranya Indonesia Dapat Bebas dari Praktik Korupsi yang Merugikan Rakyat
Foto : Kegiatan diskusi publik diprakarsai Etos Institute di hotel Mega Proklamasi, Menteng, Jakarta pusat, jumat (7/03/2025)/Ist
JAKARTA – Diskusi publik yang diprakrsai Etos Institute yang mengusung tema; ‘Mafia Migas dan Pupuk : Siapa yang Diuntungkan dan Siapa yang Dirugikan?’ yang diselenggarakan di Kedai Sekoci, Hotel Mega Proklamasi, Menteng, Jakarta pusat, jumat(7/03/2025) tampak menarik dan mendapatkan perhatian antusias dari para peserta yang hadir
Terpantau para peserta yang turut serta meramaikan diskusi publik ini diantaranya dari para kalangan akedemisi, aktivis, tokoh pergerakan, insan pers, ketua OKP dan beberapa para kalangan intelektual.
Tema diskusi publik ini dibahas sebab melihat fenomena persoalan yang marak akhir-akhir menjadi buah bibir masyarakat sebab ulah para mafia migas dan pupuk yang dinilai sudah sangat merugikan negara bahkan akibatnya publik semakin geram.
Dalam hal ini Ketua Umum GMPRI, Raja Agung Nusantara pembicara utama dalam diskusi publik ini saat membuka mengawali seminar ini dengan menjelaskan pentingnya kolaborasi antara aktivis dan pemerintah dalam memberantas segala praktik korupsi yang merugikan rakyat dan negara.
“Kita harus optimis dan semangat dalam melihat bangsa Indonesia. Tema ini sangat mendalam dan menyentuh hati, karena banyak yang dirugikan oleh praktik mafia ini,” ujarnya dihadapan para peserta yang hadir di hotel Mega Proklamasi, Menteng Jakarta pusat, jumat (7/03).
Diskusi ini juga menyoroti peran penting penegak hukum dalam memberantas mafia migas dan pupuk. “Jangan sampai hasil korupsi ini kembali dikorupsi. Kita harus memastikan bahwa setiap tindakan hukum yang diambil tidak sia-sia,” kata Raja Agung
Ia pun meminta keseriusan pihak penegak hukum untuk menghentikan segala ulah praktik mafia migas dan pupuk. Sebab, menurut Raja Agung Nusantara yang juga merupakan Ketua harian nasional DPP KNPI ini menegaskan bahwa hal ini sudah sangat merugikan keuangan negara.
“”Maka kunci nya saat ini ada pada Presiden Prabowo Subianto, ketika APH lainnya tidak mampu selesaikan masalah ini, maka Presiden lah yang dapat menyelesaikan persoalan ini. Oleh karena itu mari kita jaga, ingatkan serta doakan semoga beliau sehat selalu agar bapak Prabowo Subianto segera menyelesaikan persoalan ini,” ujar Raja Agung Pria kelahiran Lombok NTB ini menegaskan dengan nada tegas dihadapan para peserta diskusi publik.
Sementara ditempat yang sama, Iskandarsyah selaku direktur esekutif Etos Institute menjelaskan juga bahwa persoalan mafia migas dan pupuk di tubuh perusahaan milik negara (BUMN) supaya mencopot Erik Thohir sebagai Menteri BUMN sebab diklaim sebagai pucuk pimpinan tertinggi untuk semua perusahaan milik negara, seperti PT.Pertamina, PT.Pupuk Indonesia dan lainnya.
“Erik Thohir sebagai pimpinan tertinggi di BUMN dia yang bertanggung jawab penuh akan peristiwa ini sebab posisi yang ditempati dirut, komut di perusahaan milik negara tersebut atas ekrutmen dan penunjukan yang ditentukan olehnya,” pungkasnya.
Bahkan persepsi nya menekan bahwa Erick Thohir sebenarnya saat menjadi Menteri BUMN di era Presiden Jokowi sudah seharusnya dipecat/copot dari jabatannya sebab dinilai tak layak mengurus Kementrian BUMN.
Disatu sisi, Iskandar yang mengharapkan agar terjadi revolusi total di Indonesia pun menyakini kelak NKRI akan terjadi revolusi perubahan kearah yang lebih baik.
Diskusi publik ini menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk lebih kritis terhadap isu-isu yang berkaitan dengan mafia migas dan pupuk. Dengan adanya kolaborasi antara berbagai pihak, diharapkan Indonesia dapat bebas dari praktik korupsi yang merugikan rakyat.
Tonton juga: